Minggu, 10 Februari 2008

"NGGAK NYANGKA"
TANAMAN SUJI MUDAH JADI DUIT

Sumber : (wirausaha.itgo.com)

Sebuah kepercayaan, yang sekarang masih berlaku bagi masyarakat China, khususnya bagi pemeluk Budha dan Kongfutse di Taiwan dan umumnya masyarakat etnis itu di negara manapun, tanaman "Suji" dianggap membawa hoki dan dapat memperlacar rezeki.

Bahkan konon kabarnya untuk kesehatan jasmani seseorang, tanaman ini sangat mempengaruhi eksistensi dalam kehidupan sehari-harinya. Entah dari mana asalnya, dan sejak kapan kepercayaan terhadap tanaman itu. "Kalau anda tidak percaya, tengok saja di setiap sudut rumah mereka terlihat pot-pot bunga suji dalam aneka bentuk akan terlihat rapi," kata salah seorang petani suji asal Sukabumi, Ado Nixon (32) kepada "Mitra Bisnis".

Di Kab. Sukabumi, saat ini para petani terlihat sangat antusias sekali, mencari atau mengumpulkan
pohoh-pohoh suji sampai ke pelosok daerah terpencil. Di kalangan masyarakat Indonesia, tanaman ini
juga sudah dikenal lama, yang biasanya dimanfaatkan untuk pewangi penganan khususnya kue.

Beberapa negara tetangga, yang datang dan membuka usaha di Sukabumi sangat "interest" sekali pada pengembangan pohon suji yang ditanam tanpa "sengaja" di area halaman rumah mereka untuk diekspor keluar negeri. "Padahal, untuk budidaya tanaman suji sangat gampang, dan murah biaya tanam seluas satu hektarnya," katanya.

Tanaman Suji (Drassena SP - latin -red), konon kabarnya cikal bakalnya berasal dari negara Zaire dan Kamerun termasuk jenis Familli Liliceae yang bentuk fisiknya persis bambu. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi, dan tumbuh di berbagai jenis tanah dan tempat, bahkan dapat tumbuh dengan baik hanya dengan merendam di dalam air. "Dan perlu diperhatikan, suji sama sekali tidak dipengaruhi cuaca apapun," tutur Ado.

Sehingga tidak heran, bila suji di Sukabumi tumbuh di seputar kota hingga di pelosok daerah. Hanya sayangnya, tumbuhan ini masih liar. Dan ini dapat terlihat, di mana suji hanya ditanam di pinggir-pinggir pagar atau pembatas tanah. Dan uniknya, tumbuhan ini dapat terlihat di setiap sudut kuburan.

Mengundang Investor

Awalnya, tanaman ini tidak mempunyai nilai jual tinggi, bahkan bisa dibilang tidak begitu laku. Namun setelah hadirnya para kreator seni dari Taiwan dan Korea, yang berhasil menampilkan seni serta berbagai macam bentuk kreasi, maka mulailah jenis tanaman ini memiliki nilai jual tinggi. "Namun sangat disayangkan, sampai saat ini tidak ada investor yang peduli menanam modalnya dalam skala besar," tutur Ado.

Bagi pembeli seni, hasil kreator suji memandang semakin unik, sulit dan aneh bentuknya, maka semakin tinggi pula harga jualnya. Tanaman ini yang cenderung daunnya selalu hijau melambangkan lestari atau kekal dan keberuntungan selalu bertahan lama hidupnya. Bambu rezeki yang sosoknya beruas-ruas, seolah-olah melambangkan kehidupan manusia akan semakin meningkat tahap demi tahap.

Namun sayangnya, sampai saat ini para pengumpul masih mengandalkan bahan baku dengan cara pembelian suji ke setiap rumah yang kebetulan terdapat pohon itu. Tetapi jumlah tanaman tersebut, masih jauh dari permintaan pasar. Padahal, pembeli suji, bukan hanya dari Korea saja. Bahkan di kota-kota besar di dalam negeri pun seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan
Batam, masih membutuhkan tanaman "hoki" ini. "Untuk memenuhi permintaan pasar ekspor, yang setiap hari membutuhkan suji dalam jumlah banyak hingga kini belum terisi pasarnya," tuturnya.

Hambatan pasar dominan untuk para penanam suji adalah, kurang baiknya hasil kreasi, kualitas, dan kuantitas, serta rutinitas, yang bermuara pada permodalan. "Sebenarnya, bila kita menerjuni budidaya tanaman suji, tidak memerlukan biaya tinggi," kata Ado.

Sebab banyak petani, yang menilai bahwa permintaan pasar suji hanya berlaku temporer. Padahal, pasaran masih luas apalagi bila menembus pangsa pasar negara-negara yang mempunyai musim salju. Di mana saat musim salju, tanaman mereka yang berada di pekarangan rumahnya berubah menjadi putih. "Mereka percaya, tanaman "bambu rezeki" ini dapat menetralisir racun yang berada di dalam lingkungan mereka," katanya.

Kendala lain yang banyak dikhawatirkan oleh para eksportir adalah, peraturan karantina bebas pestisida dan lamanya waktu pengiriman, sehingga menyebabkan tanaman mati sebelum tiba di tempat tujuan. Di sinilah sesungguhnya, keunggulan bambu rezeki ini. Tahan terhadap perlakuan ÔistimewaÕ saat berada di dalam peti kemas selama 20 hari.

Belum Terpenuhi

Permintaan sekarang dari Korea, serta beberapa negara lainnya, hingga kini masih belum terpenuhi. Pesanan suji berskala besar misalnya, dari Singapura, Malaysia, China, Belanda, dan Kanada belum dapat terpenuhi, karena keterbatasan bahan baku. "Padahal untuk memenuhi permintaan pasar dari Korea saja, bahan baku untuk kreasi yang diperlukan terpaksa membelinya
sampai ke Provinsi Lampung dan Bengkulu," kata Ado.

Kekurangan ini, tutur Ado dapat dimanfaatkan oleh para petani di sekitar Sukabumi dengan mengolah lahan tidur yang mencapai ratusan hektar. Dan itupun, budidaya tanaman suji hingga saat ini belum secara optimal ditanam. "Alangkah baiknya, para petani dirangsang oleh para investor atau lembaga keuangan yang respek terhadap bidang pertanian," katanya. -
RAYA/"MB"

TEKNIK BUDIDAYA

Secara umum, tanaman suji dapat ditanam tanpa mengenal cuaca dan kondisi tanah. Sekalipun gersang, dapat tumbuh dengan baik. Tetapi tanaman ini, sangat menyukai tumbuh di bawah pohoh-pohon besar yang menjadi naungannya. "Biasanya, lahan tersebut merupakan lahan marginal, tidak dapat ditanami tanaman lain," kata Ado.

Banyak orang memilih tanaman suji, untuk disimpan di dalam rumah. Setelah melalui berbagai kreasi, atau sebaliknya tanaman tersebut bisa hidup kekeringan tanpa memperoleh perlakukan istimewa selama 20 hari.

I. Pembibitan.

Untuk mendapatkan pertumbuhan baik di lapangan, mulailah dengan memilih bibit yang sehat dan segar. Misalnya, dengan kondisi daun yang berwarna hijau segar, dan batangnya keras. Dan ini bisa dilakukan, dengan menggunakan pijitan tangan terhadap batang itu.

"Untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam, pilih bibit dari pucuk. Tetapi dapat pula dengan mempergunakan potongan stek batang," kata Ado Nixon. Namun diusahakan mencari batang yang sudah terlihat bakal tunasnya.

II. Pengolahan Tanah

Tanah sebelum ditanami bibit suji, dibersihkan dari rumput, bisa juga mempergunakan herbisida ataupun cukup dicangkul secara tradisional. Sedangkan pola tanam, bisa dibuat bedengan seperti pada penanaman sayur mayur. Dan lebih ideal, tanah tersebut diberi pupuk kandang dan ditaburi pupuk kimia yang ramah lingkungan.

Dibandingkan dengan jenis tanaman lain, suji tidak memerlukan penaburan pupuk secara rutinitas. Ia hanya membutuhkan pupuk dasar saja, dan itupun bisa ditambah dengan pembakaran sisa rumput atau sekam padi.

III. Metode Penanaman

Bibit setelah direndam selama kurang 30 menit, kedalam air yang sudah diberi fungisida dan zat perangsang tumbuh (ZPT) bisa langsung ditanamkan dalam bedengan dengan jarak antara 15 cm x 15 cm.

Berarti untuk satu hektar lahan, bila dihitung efektif 6.000 meter saja bisa diisi dengan 216.000 batang. Bibit ditanam, minimal dibenamkan masuk dalam tanah sepanjang dua ruas. Dan setiap satu minggu sekali, dilakukan penyulaman dengan mengganti bibit yang mengalami pembusukan dengan bibit yang baru.

Pupuk susulan, dapat diberikan setelah usia 45 hari setelah tanam (HST). "Tetapi biasanya, para petani melakukan penyemprotan insektisida pada lahan yang siap ditanam," katanya. Penyiangan atau pembersihan rumput, dilakukan selama satu atau dua bulan sekali. Pada saat tinggi tanaman mencapai lebih kurang 50 cm, dilakukan penjepitan dengan bambu agar tanaman menjadi lurus dan tahan terhadap terpaan angin kencang.

Hal ini harus dilakukan, mengingat kriteria pembelian tanaman suji harus berbatang lurus.

Hama dan Penyakit

Penyakit yang sering menyerang tanaman suji, pada saat bibit baru ditanam, biasanya pembusukan batang yang disebabkan oleh sejenis jamur. Namun dapat ditanggulangi dengan fungisida sistemik, misalnya Derosal.

Hama serangga yang menyerang, biasanya kutu putih dan itu dapat dilakukan penanggulangannya hanya dengan menyiramkan air melalui penyemprotan. "Tidak memerlukan bahan kimia. Para petani bisa mempergunakan air dengan mempergunakan selang-selang dengan tekanan tinggi," katanya.-

Tanaman Liar Itu Kini Jadi Penghasil Dolar

Berawal dari pertemuan dengan seorang teman yang kebetulan sekolah di luar negeri (TaiwanÑred). Ia memperoleh informasi, bahwa tanaman suji yang banyak tumbuh di sekitar daerah Sukabumi, bisa menjadi peluang usaha yang mempunyai nilai jual tinggi. "Namun itu harus melalui, kemampuan kreasi dalam berbagai bentuk dan ukuran," kata salah seorang petani suji Sukabumi, Ado Nixon.

Setelah melakukan berbagai uji coba, selama kurang lebih empat tahun, hasilnya baru dapat terasa. Ia sekarang sudah mampu menggaji enam orang karyawan, dan puluhan plasma suji yang tersebar di wilayah kota dan Kab. Sukabumi.

Setiap bulan, ia dipastikan mengantongi penghasilannya sebesar Rp 3 juta bersih. "Namun, itupun dilalui dengan berbagai rintangan. Bahkan bisa dikatakan, sering mengalami kerugian yang menghabiskan dana puluhan juta," tuturnya.

Berdasarkan pengalaman tersebut, ia bersama para petani suji mulai kembali melakukan pembenahan pada struktur pengelolaan yang dianggap masih kurang. Seperti memperbaiki manajemen pemasaran ke arah ekspor. Dan hasilnya, sungguh sanga menggembirakan, mereka berhasil memperoleh pangsa pasar primadona yang setiap saat menerima semua bentuk kreasi suji
tetap.

"Tetapi sungguh disayangkan, karena kurang memiliki wawasan mengenai pangsa pasar, para kreator seni di Sukabumi terbentur pada persaingan ketat dengan para kreator asal negara Korea," tuturnya. Dan akibatnya, harga yang telah ditetapkan bersama tidak dapat sepenuhnya tercapai. Mereka menyerah, pada kondisi yang telah dipola oleh kreator Korea tersebut. "Karena yang menjadi penyebab utama adalah, kemampuan memiliki modal yang sangat terbatas," kata Ado serius.

Sebagai contoh, harga kreasi suji setelah terbentuk menjadi murah dibandingkan dengan harga bahan baku. "Kreator Korea, memandang produk setengah jadi memakan tempat pada setiap kontainer yang akan dikirim ke negaranya. Khususnya, untuk jenis kreasi Kepang," katanya.

Setelah mengetahui kendala tersebut, ia mengajak kepada para kreator Sukabumi untuk tidak mudah menyerah kepada harga yang ditetapkan negara Korea. Karena, menurut pengetahuannya, negara ginseng tersebut sangat membutuhkan jenis tanaman tersebut.

"Karena itu, seharusnya para kreator suji memiliki satu asosiasi, yang mampu melobi para kreator atau pembeli, baik menegenai harga maupun mutu barang yang dikirim ke luar negeri," kata Ado.-

BISNIS LAUNDRY,

Namanya juga bisnis, ya tentu bisa aja segala macam usaha di geluti, yang penting bisa ngga kita melakukannya, senang ngga dengan pekerjaannya dan yang paling penting bisa menghasilkan uang ngga dari bisnis tersebut.

Ngga usah muluk-muluk deh, kita bisa mulai dari yang resikonya kecil, dan juga modalnya cuman jutaan.

Bisnis laundry begitu juga, dari yang namanya tukang cuci pakaian tetangga sampai tukang cuci sekelas "5 a'sec" yang cabangnya dimana-mana, itu adalah suatu bisnis yang mungkin bisa diambil contoh.

Dibawah ini ada tulisan, yang ditulis oleh Bambang Mulatho dan Endang Priyono, berisikan mengenai bisnis laundry yang mungkin bisa jadi ide buat rekan-rekan kalau tertarik untuk digeluti sebelum punya pilihan usaha yang lain.

Bisnis laundry ternyata cukup tahan menghadapi krismon. Lihat saja PT. Kreamindo (5 a'sec), Big Mas, Martinizing yang hingga kini tetap berkibar. Begitu pula halnya nasib sejumlah binatu tradisional. Mereka justru makin eksis.

Tentunya ada kiat-kiat tertentu hingga mereka sukses membangun usaha tersebut. Menurut pemilik Abarukmo Laundry, Ririn, 30 tahun, sebelum membuka usaha ia pernah bekerja disebuah perushaan laundry. Disitu ia belajar seluk beluk bisnis binatu.

Belakangan ia bersama suaminya yaitu Sugondo, Ririn membuka usaha sendiri. Modal awalnya cuma Rp. 3 Juta. Itu sudah termasuk sewa tempat di Jlan Porselin I Rawangun dan pembelian mesin pengering manual yang harus dikontrol setiap waktu. Bandingkan dengan perusahaan lain yang menggunakan boiller.

Selama 11 tahun membangun usaha, omzet kotor perbulan sekitar 25 juta rupiah. Bahkan disaat krismon lagi hangat-hangatnya, pendapatan masih diatas Rp. 20 juta.

Saat ini Ambarukmo Laundry yang sudah membuka 50 agen memiliki sejumlah pelanggan tetap. Selain perorangan, ada juga yang berasal dari hotel dan pusat-pusat olah raga. Misalnya Hotel Cempaka, Padang Golf Halim, Senayan Golg. Mereka ada yang langsung datang ketempatnya tanpa agen.

Beberapa Kunci Sukses
Bisnis Laundry :

  1. Pilihlah Lokasi yang bagus.
  2. Memiliki mesin cuci, mesin pengering dan mesin penggosok.
  3. Pastikan kita punya resep untuk penghilang noda.
  4. Yang pengalamannya masih nol, disarankan menimba pengalaman dengan menjadi agen. Kemudian tingkatkan pengetahuan mengenai cara menggosok dan cara mencuci yang baik.
  5. Untuk pertama kali disarankan mencari rekanan minimal 3 agen.
  6. Sebisa mungkin kendalikan sendiri usaha laundry dan memantau langsung mampu atau tidaknya agen.
  7. Mengerjakan dengan tepat waktu pesanan langganan dan jangan sampai mengecewakannya. Kalau ada komplain cucian kurang bersih dan minta diulang, harus dilayani tanpa ongkos tambahan.
  8. Perlakukan karyawan dan agen sebagai mitra kerja. Tanpa mereka berarti tidak ada uang masuk.
  9. Harus bisa megatur keuangan dengan sungguh-sungguh. Mana yang harus didahulukan harus jelas.
  10. Agar usaha tetap berkembang, pembagian prosentase dengan agen harus wajar.
  11. Buatlah perjanjian dan tepati, misalnya tentang baju rusak atau baju hilang.
  12. Memanfaatkan management yang baik dan disiplin. Misalnya biasa 3 hari selesai, usahakan lebih singkat. Kalau bisa pagi diterima siang sudah jadi.
  13. Buatlah pembukuan yang rapi. Harus dipisahkan antara pengantaran, pengambilan, buku agen dan lain-lain.
  14. Buatlah rekapitulasi dari setiap agen pada setiap akhir bulan.

Mudah-mudahan dengan informasi yang sedikit tersebut dan beberapa kiat untuk menjadi Pengusaha Bisnis Laundry yang suskes dapat menjadi inspirasi teman-teman.

Selamat menjadi tukang cuci, minimal tukang cuci sementara dirumah, gantiin istri untuk yang belum dapat kerjaan. (sumber: wirausaha.itgo.com)

Senin, 04 Februari 2008

Usaha Kelontong
sumber: wirausaha.itgo.com

Usaha toko kelomtong kelihatannya sepele. Namun, bila dikelola dengan baik, hasilnya lebih dari lumayan.

Ditoko kelontong, semua barang yang menyangkut kebutuhan hidup sehari-hari dan harganya terjangkau, bisa dijual. Usaha ini bisa dilakukan di rumah dengan modal relatif kecil dan tidak membutuhkan keahlian khusus.

Perputaran barang atau Inventory Turn Over (ITO) untuk setiap barang tentu berbeda-beda. Ada barang yang sangat cepat laku seperti minyak goreng, ada juga yang lambat seperti materai.

Namun, kalau menggunakan rata-rata ITO, usaha ini biasanya dihitung selama 10 hari . Hal ini berarti omzet perhari sebesar 10 % dari persediaan barang. Jika persediaan barang sejumlah Rp 5 juta, maka omzet sekitar Rp 500.000,- perhari. Keuntungan kotor yang diambil sekitar 10% dari harga pokok. Jika omzetnya Rp 500.000/hari maka keuntungan kotor mencapai Rp50.000 sehingga dalam satu bulan akan diperoleh keuntunga sebesar Rp1,5 juta.

Modal yang dibutuhkan bagi usaha ini tidak besar. Untuk usaha awal dibutuhkan modal sekitar Rp 6,3 juta. Rinciaannya Rp5 juta untuk persediaan barang(modal kerja), Rp 1juta untuk etalase, sedangkan sisanya untuk sewa tempat dan biaya operasional lainnya.

Untuk mencoba usaha ini,sebaiknya dipilih lokasi yang padat penduduk dan tidak ada toko sejenis dalam radius 50 meter. Jika diasumsikan satu rumah rata-rata 50 meter persegi, maka akan ada calon konsumen sekitar 150 rumah. Seandainya bisa melayani 100 rumah dan setiap rumah membelanjakan sekitar Rp 5000 perhari berarti omzet yang terkumpul Rp 500.000 per hari. Ini memang hanya perhitungan kasar.

Frekuensi belanja (kulakan) sebaiknya 2 – 3 hari sekali. Dengan sistem ini barang yang terjual belum terlalu banyak dan uang yang terkumpul sudah cukup untuk memadai untuk dibelanjakan lagi. Jangan coba-coba menaikkan harga atau berbeda harga dari toko sejenis, karena hal ini akan menyebabkan konsumen lari. BMT (kiriman Aisyah Achyar, Bogor)

Disalin kembali oleh Purnomo Bayu Aji.

Analisa Keuntungan
Usaha Toko Sederhana

Kebutuhan modal awal

  1. Investasi
  2. Etalase Rp. 1.000.000 (Penyusutan selama 24 bulan = Rp 41.700/bl)

  3. Modal Kerja Rp. 5.000.000
  4. Biaya Operasional per bulan :
    • Sewa tempat Rp. 150.000
    • Tenaga kerja Rp . 75.000
    • Transport Rp. 75.000
    • Lain-lain Rp. 25.000 +

Total Biaya Operasional Rp. 325.000

  1. Total Modal Awal (A+B+C)= RP. 6.325.000 -

Analisa keuntungan.

  1. Pendapatan perbulan

Omzet Rp. 500.000 x 30 hari = Rp. 15.000.000

Keuntungan kotor 10 % x Rp. 15.000.000 = Rp 1.500.000

  1. Keuntungan bersih E – (C+A)

Rp.1.500.000 – (Rp. 325.000 + Rp. 41.700) = RP 1. 133.300

Usaha Ayam Kampung
sumber: wirausaha.itgo.com

Keuntungannya jelas

Bila serius keuntungan usaha penetasan ayam kampung ternyata cukup menggiurkan. Saat ini harga sebutir ayam kampung Rp 800. Sementara harga seekor anak ayam yang baru menetas atau biasa disebut DOC (Day Old Chick), sekitar Rp 2000 perekor, berarti kalau ditetaskan untungnya lebih dari 100 % ? memang besar.

Mencari telur

Pada dasarnya tidak sulit asal mau telaten. Sebab, telur bisa diperoleh di kampung-kampung. Pada pemeliharaan trdisional, umumnya setiap induk melakukan perkawinan dengan ayam pejantan. Sehingga telur yang dihasilkan merupakan telur yang bertunas atau yang bisa di tetaskan. Bisa juga melalui penjual jamu gendong, dipasar-pasar lokal juga mudah ditemukan.

Mesin penetas

Mesin tetas bisa didapat dengan dua cara. Jika punya uang bisa membeli mesin tetas sendiri. Harganya antara Rp 700 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung daya tampungnya. Untuk alat yang satu ini, banyak yang dijual disekitar Tangerang.

Kalau mau menyewa bisa dicari sekitar Rawa Belong, Jakarta Barat. Akan lebih untung kalau memiliki mesin penetas sendiri dengan kapasitas yang besar. Selain dipakai sendiri, juga bisa disewakan.

Pemasaran

Tak usah bingung memasarkan anak ayam. Banyak jalannya. Antara lain melalui Koperasi Peternak ayam buras Jakarta. Atau bisa langsung bekerja sama dengan peternak ayam buras. Kalau belum puas dengan hasil anak ayam, bisnis ini bisa dikembangkan sebagai bisnis terpadu. Artinya, selain anak ayam, juga beternak ayam pedaging (broiler) dan telur.

Pakan Di buat sendiri

Siapa yang tak ingin usahanya berkembang. Untuk itu, ada baiknya seorang peternak juga menguasai pembuatan pakan. Sejak krisis berlanjut, tidak sedikit pengusaha peternakan, baik ayam pedaging maupun petelur, yang gulung tikar. Penyebabnya ya, karena sebagian besar bahan bakunya mengandalkan impor. Sementara pakan dari bahan baku lokal yang sebenarnya dari sisi kualitas tidak kalah, masih jarang dilirik peternak.

Dari pada buang duit untuk membeli bahan pakan ternak ada baiknya mempelajari kiat membuat pakan sendiri seperti yang disajikan dibawah ini. (Tabel I & II).

Pola usaha ini sudah dujalani Ekok Wakradiharjo, peternak ayam kampung yang bermukim di Jagarkarsa, Jakarta Selatan. Dengan menggunakan pakan lokal ia mampu memetik penghasilan lumayan besar.

Dari 1000 ekor ternaknya, minimal setiap bulan mengantungi keuntungan Rp. 1,4 juta. Itu baru dari hasil penjualan ayam kampung pedaging. Jadi belum termasuk telur, ayam afkiran dan kotoran ayam yang belakangan ini jadi rebutan petani karena harga pupuk kimia sangat mahal.

AKS(Kiriman Bambang Suharno, Bekasi).

Tabel 1. Komposisi Starter 1
No komponen penggu-
naan%
harga
/kg
harga
(Rp)
1. Jagung 53 1400 742
2. Bungkil kedelai 10 4250 425
3. Pollar/ dedak padi 22 500 110
4. Tepung ikan 12 4000 480
5. Tepung tulang 3 2250 67,5

Total 100
1824,5

Tabel II: Komposisi Starter 2

No komponen penggu-
naan%
harga
/kg
harga
(Rp)
1. Jagung 50 1400 700
2. Bungkil kedelai 10 2250 225
3. Pollar/ dedak padi 29 500 145
4. Tepung ikan 8 4000 320
5. Tepung tulang 3 2250 67,5

Total 100
1457,5

Analisis Keuntungan
Usaha Ayam Kampung Pedaging
Per 1.000 ekor
per 3 bulan
A. Investasi

Kandang dgn biaya perekor @ Rp. 7.000 Rp. 7.000.000.

B. Biaya Lancar

DOC 1.000 ekor @ Rp. 1.800 Rp. 1.800.000.

Pakan

a. Starter1 1000 kg @ Rp. 1.824,5/kg Rp. 1.824.500.

b. Starter2 1500 kg @ Rp. 1.657,5/kg Rp. 2.486.250.

Vaksin dan jamu 1000 ekor x Rp. 150 x 2 Rp. 300.000.

Listrik Rp. 100.000 x 3 = Rp. 300.000.

Kematian Ternak 10% Rp. 180.000.

Penyusutan Kandang (usia 4 tahun) Rp. 145.830.

Total Biaya Rp. 7.036.580.

C. Pendapatan

Ayam ukuran 0,9 kg @ Rp. 14.000/kg x 900 ekor (mati 10%) Rp. 11.340.000.

D. Analisis Keuntungan

Keuntungan bersih = Pendapatan - Biaya Lancar = Rp. 4.303.420

Catatan :

Pakan untuk starter 1 digunakan dari umur 0 hari sampai 4 minggu. Selanjutnya gunakan starter 2 hingga panen sekitar umur 3 bulan. Pada saat tersebut bobot hidup sekitar 0,9 kg/ekor

Ciri umum bibit unggul
  • Bagian tubuh tak ada yang rusak atau cacat. Misalnya kaki utuh dan leher lurus. Otot kempal dan kuat terutama dibagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat
  • Susunan bulu teratur,saling meng- himpit dan tampak mengkilat. Kondisi bulu yang baik tersebut mencerminkan keadaan kulit yang baik pula.
  • Mata cerah dan pandangannya tampak tajam.
  • Gerakannya gesit yaitu mudah berontak bila dipegang.
  • Ukuran badannya sedang, tidak kurus dan tidak gemuk.
  • Induk jantan mempunya jengger yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh,paruh pendek,tajam dan kuat. Selain itu, keturunannya bukan berasal berasal dari anak induk betina.
  • Jarak ujung tulang dada dengan cloaca(dubur) berjarak minimal 3 jari tangan
Analisis Keuntungan

TELUR TETAS

Biaya Lancar :
  1. Membeli telur tetas 500 butir x Rp 800 = Rp 400.000
  2. Sewa mesin tetas 500 butir x Rp 100 = Rp 50.000
  3. Biaya lain-lain = Rp 50.000
  4. Total Biaya Lancar= Rp 500.000
Pendapatan :
  1. 500 butir x 80 % x 2000 = Rp. 800.000
Keuntungan :
  1. Rp 800.000 – Rp 500.000 = Rp. 300.000

Beternak Lebah
sumber: wirausaha.itgo.com

Sudah lama madu dimanfaatkan sebagai ramuan minuman/makanan kesehatan. Tapi, sedikit sekali yang membudidayakannya. Inilah cerita dari PAP Cibubur.

Manisnya madu, siapa yang tak tahu. Namun manisnya bisnis madu belum semua orang mahfum. Salah satu yang telah menikmati rezeki dari beternak madu adalah Pusat Apiari Pramuka (PAP) Cibubur, Jakarta Timur.

Padahal untuk beterbak lebah tidak berbelit. Masalah yang dihadapi juga tidak sulit. Penyakit lebah tidak ada yang mematikan. "Paling hanya kutu", kata Nurrochman, Kepala Bagian umum dan Personalia PAP. Hama lain adalah predator, yaitu burung dan lebah besar. Itupun terjadi kalau lebah terbang terlalu tinggi.

Peralatan

Memahami koloni (keluarga) lebah adalah penting, yang harus diketahui sebelum beternak lebah. Sebuah koloni terdiri dari satu ekor lebah ratu, berpuluh-puluh sampai beratus-ratus lebah jantan dan beribu-ribu lebah pekerja. "Ibarat sebuah kerajaan, dalam satu koloni hanya terdapat satu ekor ratu, kalau lebih akan berkelahi," ujar Wawan Darmawan , sejawat Nurrochman.

Masing-masing mempunyai tugas sendiri. Lebah ratu yang bisa hidup sampai lima tahun bertugas bertelur. Sedangkan lebah jantan yang hidup hanya dalam hitungan bulan bertugas mengawini lebah ratu. Setelah kawin ia langsung mati apes benar nasibnya. Nah yang bertugas menghasilkan madu disebut lebah pekerja. Ketiganya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dari merekalah madu tercipta dan koloni berkembang.

Satu koloni akan menepati sebuah kotak atau istilah kerennya stup. Standar internasional ukuran kotak adalah 20 x 20 x 40 cm3 , kotak dengan ukuran tersebut mempunyai daya tampung lebah sebanyak dua puluh ribu lebah.

Dalam stup terdapat 6-9 frame/bingkai sarang sebagai rumah lebah. Satu frame disiapkan sebagai fider atau tempat menaruh makanan disaat paceklik. Alat lain yang diperlukan adalah extractor yaitu alat untuk memanen madu. Dengan cara memutar, madu akan keluar tanpa merusak sarang lebah. Untuk mengambil bee polen (tepung sari) gunakan alat pollent trap. Sedangkan untuk membuat royal jelly pakailah grafing.

Selain yang disebutkan diatas, diperlukan juga peralatan tambahan seperti pengasap (smoker), masker,hifi tool (pengungkit), pisau madu,kurungan ratu,penyeka ratu, sikat lebah, mangkokak royal jelly dan sarung tangan.

Ikuti Musim

Saat ini ada dua species yang dikembangkan oleh PAP yaitu lebah unggul (Apis mellifera) dan lebah lokal (Apis Cerana), dalam berternak lebah dua hal yang diadapat sekaligus. Pertama, untuk pengembangan dengan cara mengambil tepung sari (bee pollen), royal jelly dan pengembangan koloni. Kedua, diambil madunya.

Lebah tidak produktif setiap bulannya. Masa produktif adalah bulan Juni sampai Nopember, selebihnya masa paceklik. Dalam masa produktif , praktis tidak diperlukan biaya apapun, kecuali lebah terserang hama kutu. Hanya jika paceklik tiba, setiap minggu harus mengeluarkan 1 kg gula pasir untuk setiap stup. Gula tersebut dibuat sirup dengan perbandingan 1 : 1.

Waktu panen yang diperlukan sebauh koloni dalam stuf relatif singkat, yaitu 15 hari. Artinya dalam satu bulan bisa dipanen dua kali. Setiap panen bisa mendapat 3 kg madu, 3 gr royal jelly dan 100 gr bee pollen. Seperti telah disebutkan diatas untuk memanen madu tinggal memutar exstactor. Setelah itu lakukan penyaringan untuk memisahkan madu dengan kotoran. Selanjutnya madu dimasukkan ke dalam botol/kemasan. PAP menggunakan botol ukuran 100 cc, 300 cc dan 600 cc.

Pemasaran

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, mengkonsumsi madu sebaiknya tiga kali sehari. Bagi orang dewasa setiap pagi mengkonsumsi 40 gr madu. Siang dan sore cukup 30 gr saja. Sedangkan untuk anak-anak pagi 30 gr , siang dan sore 20 gr saja.

Rata-rata pihaknya menjual madu ukuran 30 cc dengan harga Rp 10.000 perbotol, ukuran 60 cc, Rp 20.000 perbotolnya. Harga tersebut tidak berlaku bagi madu klengkeng yang harga perbotolnya Rp 18.000 (300 cc) dan Rp 35.000 (600cc).

Dari berbagai jenis madu yang paling laku dipasaran adalah madu kapuk. Soalnya madu ini bisa dikonsumsi semua orang dari balita sampai kakek-nenek. Sedangkan madu yang paling mahal adalah madu klengkeng karena hasil panennya relatif lebih kecil dibanding jenis lain.

Guna memenuhi permintaan konsumen yang sudah tersebar dipelosok negeri, PAP membuka perwakilannya di Jalan Raya Kutosari, Gringsing Kabupaten Batang Jawa Tengah. YHD(Kiriman Joko Harismojo, Jakarta)

Disalin kembali oleh Purnomo Bayu Aji.

ANALISA KEUNTUNGAN USAHA BUDI DAYA LEBAH PERSTUP/ KOTAK
  1. Biaya lancar
  2. Bibit satu koloni lebah unggul (apis mellfera) Rp 175.000

    Biaya simulasi/makan masa paceklik 1 kg/minggu

    (4kg x 6 bulan) x Rp 4000 = Rp 96.000

    Biaya obat-obatan Rp 10.000

    Total biaya lancar Rp 281.000

  3. Pendapatan
  4. Penjualan madu berbagai jenis dengan asumsi harga terendah madu

    Curah per kg Rp 20.000 (6kg x 6 bulan x Rp 20.000) Rp 720.000

    Penjualan tepung sari/bee polen

    (200gr x 6 bulan) x Rp150.000/kg Rp 180.000

    Penjualan Royal jelly dengan harga Rp 1200/kg

    (6gr x 6 bulan) x Rp 1200 Rp 43.000

    Total pendapatan Rp 943.200

  5. Keuntungan (B – A)

Rp 943.200 – Rp 281.000 Rp 662.200

Catatan :

  • Hitungan diatas belum termasuk investasi stup/koak dan alat-alat lainnya
  • Belum termasuk biaya migrasi/pemindahan kotak ke daerah lainnya.

Kunci sukses Budi daya lebah
  • Pilih bibit lebah unggul
  • Pilih lokasi yang dekat dengan pohon
  • Pindah stup/kotak mengikuti musim bunga
  • Tempatkan kotak ditempat yang aman dari predator
  • Beri makan/stimulasi yang cukup (saat paceklik)
  • Jaga kesinambungan koloni hanya ada satu lebah ratu.
  • Pengembangan koloni yang ada